mencari

Sabtu, 16 Oktober 2010

Rumah Sahabat

Rumah Sahabat


Kesederhanaan menggoncang hatiku bagaikan kertas yang di bawah oleh air laut yang meng ombang ambingkan kertas yang tipis, kekayaan hati membuat ku terlihat bodoh menatap rumah yang sederhana dengan di isi oleh makluk Tuhan yang sholeh.
Ku terus berjalan menatap langit-langit rumah yang hanya di isi oleh seng rumah yang sudah terlihat ke coklatan karena sudah di makan karat,
"Silahkan duduk" suara kudengar menghampiri ku
"ya, makasih" ku duduk di kursi rotan yang sudah tua
Banyak cerita yang kudapat tentang kehidupan sahabat ku yang gigih untuk meraih prestasi menjadi orang yang memang benar-benar membahagiakan orang tua,

1 komentar: